Jumat, 24 November 2017

Middle Child Syndrome

Dilihat dari judulnya pasti banyak yang bertanya-tanya apa sih Middle Child Syndrome?

Dan kenapa saya membahas hal ini? Pasti banyak yang mengira kalo saya sebagai anak tengah ya? hehe Yap..kebetulan saya sendiri adalah anak ke-tiga dari lima bersaudara. Kakak dan adik saya adalah laki-laki, atau dengan kata lain semua saudara saya adalah laki-laki. Tapi tenang disini saya tidak akan menceritakan kisah pribadi saya, tetapi lebih ke maksud dari Middle Child Syndrome tersebut dan bagaimana solusinya? Baik tanpa basa-basi lagi langsung saja kita bahas

Sejak mengetahui hal ini saya mulai memperhatikan orang-orang disekitar saya dan memang sedikit banyaknya teori yang digagas oleh Afred Adler (1920-an) ini realitanya begitu. Lalu ia berkata ada hubungan urutan kelahiran dengan kepribadian. Menurut Adler, urutan kelahiran berpengaruh seumur hidup pada cara seseorang dalam persahabatan, cinta dan pekerjaan. 

Sebagaimana lazimnya dalam sebuah keluarga baru, hal yang paling dinanti adalah hadirnya anggota baru. Tangisan pertama, langkah pertama, panggilan papa dan mama pertama dan pertama lainnya menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu. Tidak demikian halnya ketika itu telah jadi tangisan kedua, langkah kedua dan panggilan kedua terhadap kedua orang tuanya. Perhatian yang penuh terhadap anak pertama yang sering sudah dianggap biasa saja pada anak kedua menyebabkan rawannya anak kedua terkena sindrom anak kedua. Si sulung adalah anak tumpahan perhatian sedangkan si bungsu adalah kesayangan semua orang, anak kedua atau anak tengah?

Anak kedua atau anak tengah sering merasa diabaikan oleh keluarga, merasa tidak dimiliki oleh keluarga. Anak tengah ini selalu melakukan apa saja demi menarik perhatian kedua orang tuanya walaupun berarti itu dengan perilaku-perilaku yang negatif sehingga tak jarang mereka jadi nakal dan keras kepala. Tak ada tuntutan dan sering merasa diabaikan menyebabkan anak tengah ini merasa useless atau tidak berguna, sehingga motivasinya tidak seperti anak pertama.


Anak tengah ini penyendiri, sulit untuk dekat dengan orang lain dalam suatu hubungan. Mereka cenderung memiliki dunia sendiri, banyak hal yang mereka simpan sendiri yang bisa saja menyebabkan anak tengah menjadi anak yang pendendam. Anak tengah tidak bisa bekerja dalam tekanan, mereka lebih cocok dengan pekerjaan yang membutuhkan kreatifitas dan waktu yang fleksibel.

Solusinya adalah dengan memberikan perhatian yang sama terhadap anak kedua, berikan apresiasi yang sama terhadap anak kedua, jangan pernah membandingkan anak kedua dengan abang atau kakaknya. Walaupun sepele, cobalah berikan baju, tas, atau barang lainnya yang baru atau yang ia suka seperti yang diperoleh abang atau kakaknya, jangan barang bekas abang atau kakaknya, mungkin maksud kita yang dewasa ini adalah berhemat tapi tidak demikian tanggapan si anak yang masih kecil. Terakhir berikan dorongan dan dukungan kepada mereka tanpa bayang-bayang abang atau kakaknya, hargai mereka apa adanya sebagai pribadi yang utuh.

Jangan sampai anak-anak kita nanti mengalami sindrom ini karena menurut data dari helpline YCAB (Yayasan Cinta Anak Bangsa) penyalahgunaan narkoba banyak terjadi pada anak kedua atau anak tengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

8. SISTEM KLIRING DAN PEMINDAHAN DANA ELEKTRONIK DI INDONESIA

1. PRINSIP KLIRING Kliring (dari Bahasa Inggris “ clearing”)  sebagai suatu istilah dalam dunia perbankan dan keuangan menunjukkan suatu ...